Selasa, 16 April 2013


BAB I
PEMBAHASAN
Bagia I

Penggunaan Media Pengajaran Dalam Proses Belajar- Mengajar
Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual,moral maupun sosial agar hidup mandiri sebagai individudan mahluk sosial.
Dalam metodologi pendidikan pengajaran ada dua aspek  yang paling menonjol yakni metode mengajar dan media pengajar sebagai alat bantu mengajar. Sedngkan penilaian adalah alat untuk mengukur atau menentukan taraf tercapainya tujuan pengajaran.
1.        Nilai dan Manfaat  Media Pengajaran
Media pengajaran apat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pad gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Sedangkan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa yaiktu:
a.    Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan  motivasi belajar.
b.    Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahamioleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pelajaran lebih baik.
c.    Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata koonikasi verbal melalui penuturan kota-kota oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d.   Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

2.    Jenis dan Kriteria Memilih Media Pengajaran
Ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran, yaitu media grafis atau media dua dimensi seperti gambar,foto,grafik,bagan,poster, kartun dan lain-lain.  Media yang kedua yaitu media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seprti moel padat (solid model), modell penampang, model susun, model kerja,muck up,diorama dan lain-lain. Ketiga media proyeksi sepeeti slide, film strips,film, penggunaan OHP dan lain-lain. Keempat penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.
Sedangkan kriteria-kriteria dalam media untuk kepentinan media pengajaran yaitu:
a.    Ketepatan denan tujuan pengajaran. Artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah di tetapkan.
b.    Dukungan terhadap isi bahan pelajaran , artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta,konsep, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah di pahami siswa.
c.    Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperlukan mudah diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
d.   Keterampilan guru dalam menggunakan  media, apapun itu jenis media yang digunakan
e.    Tersedia waktu untuk menggunakan. Sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
f.     Sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat di pahami oleh para siswa.












Bagian  II
Keterbatasan  Visual  Sebagai Dasar  Media Pendidikan

1.    Realisme dalam Pesan Visual
Pada dasarnya  tidak ada bentuk media visual yang sepenuhnya realistik, nyata, kongkrit sama sekali disebabkan adanya tingkat realisme isi pesan yang akan disampaikannya. Pengajaran  akan lebih efektif bila objek dan kejadian menjadi bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya, namuntidaklah berarti bahwa media harus selalu menyerupai keadaan yang sebenarnya.

2.    Pesan Visual dan Proses Belajar-Mengajar
Keterampilan memahami pesan visual dapat di artikan sebagai kemampuan menerima dan menyampaikan pesan-pesan visual. Kemampuan menerima pesan visual  mencakup membaca visual secar tepat, memahami makna yang terkandung didalamnya, menghubungkan unsur-unsur isi pesan visual denan pesan vrbal atau sebaliknya, serta mampu menhayati nilai keindahan visualisasi. Adapu yang di harapkan dari pesan visual yaitu:
a.    Belajar dari pesan visual
b.    Menyimak pesan visual
c.    Mengamati pesan visual
3.    Grafis sebagai media visual
Grafis  sebagai medai pengajaran dapat mengkombinasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara ungkapan kata-kata dan gambar. Media grafis yang baik hendaknya daya imajinasi atau citra anak didik. Daya imajinasi dapat ditimbulakan dengan menata dan menyusun unsur-unsur visual dalam materi pengajaran.
            Dalam merancang medi grafis perlu mempertimbangkan segi artistiknya, seperti kesederhanaan, keterpaduan, komposisi, penekanan, keseimbangan, ruang, tekstur,dan lain-lain guna mempertinggi daya tarik serta motivasi belajar.






Bagian III
Media Grafis (Grafika)

Media grafis di defenisiskan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata, dan gambar-gambar. Media grafis sangat memadai untuk menyampaikan informsi dalam bentuk rangkuman yang dipadatkan, penyajian dari hubunan informasi kuantitatif, seperti pada grafik, gambaran hubungan-hubungan misalnya pada bagan, grafik, dan diagram, dan penyajian sejenis abtraksi-abtraksi seperti kartun,diagram dan peta. Jenis –jenis media grafis yang dapat dimanfaatkan dalam pengajaran meliputi bagan, diagram, graffik, poster, kartun, dan komik. Setiap jenisnya memiliki keunikan tertentu di dalam penerapan instruksionalnya.
1.    Bagan
Bagan adalah kombinasi dari berbagai media grafis dan media gambar yang di rancang untuk memvisualisasikan hubungan antara fakta-fakta pokok atau gagasan-gagasan pokok dengan cara teratur dan logis.bentuk-bentuk yang khas misalnya bagan pohon, bagan arus dan bagan tabel.

2.    Diagram
Diagram merupakan penggambaran yang disederhanakan dirancang untuk mempertunjukkan hubungan timbal balik terutama dalam arti garis-garis dan lambang-lambang. Diagram tingkat abstraksinya lebih tinggi dan mempunyai paling sedikit rincian. Oleh sebab itu diperlukan latar belakang informasi sebelum dapat dipergunakan secara efektif.

3.    Grafik
Grafik merupakan penyajian visual dari data berangka, memperlihatkan hubungan kuantitatif yang lebih efektif dari pada medium lain, akan tetapi sebagaimana halnya dengan diagram, grafik juga memerlukan latar belakang pengalaman serta informasi supaya menjadi efektifsebagai alat pengajaran. Bentuk-bentuk khususnya adalah grafik garis, grafik batang, dan grafik gambar.
4.    Poster
Poster adalah ilustrasi gambar di sederhanakan di ddalam ukuran besar dirancang untuk menarik perhatian  pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa.poster merupakan perpaduan antara kesederhanaan dan dinamis. Fungsi utamanyaadalah untuk membangkitkan motivasi,minat,ingatan atau iklan.
5.    Kartun
Kartun merupakan penyajian gambar atau karikatur tentang oarang, gagasan atau situasi yang dirancang guna mempengaruhi opini masyarakat.kartun politik salah satunya merupakan sumber-sumber informasi dengan satu dampak visual yang kuat didasarkan pada lelucon, penggambaran yang tajam serta kompak. Ada beberapa bukti bahwa kartun sangat di perharga digunakaan pada pengajaran tahapan menengah dari paa tahapan dasar, disebabkan karena kartun-kartun komersial di persiapkan khusus untuk orang dewasa.

6.    Komik
Komik merupakan bentuk kartun dimana perwatakan sama membentuk suatu  cerita dalam urutangambar-gambar yang berhubungan erat dirancang untuk menghibur para pembacaanya . walapun komik telah mencapai popularitas secara luas terutama sebagai medium hiburan , beberapa materi tertentu dalam penggolongannya ini memiliki nilai dukatif yang tidak di ragukan. Pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna, alur cerita yang ringkas dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik kiat semua dari berbagai usia. Buku-buku ini dapat diperhunakan secara efektif olehguru-guru dalam usaha membangkitkan minat, mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilanmembaca, setra untuk memperluas minat baca.














Bagian IV
Gambar Fotografi

1.    Gambar fotogrfi sebagai media pengajaran
Gambar fotografi merupakan salah-satu media pengajaran yang amat dikenal didalam setiap kegiatan pengajaran. Hal itu disebaabkan kesederhanaannya, tampa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu proyeksikan untuk mengamatinya.
Adapun beberapa keuntungan dari gambar fotograpi dalam kegiatan pengajaran, antara lain:
a.         Mudah dimanfaatkan didalam kegiatan belajar-mengajar , karena praktis tampa memerlukan perlengkapan apa-apa.
b.        Harganya relatif lebih murah dari pada jenis-jenis media pengajaran lainnya, dan cara mmperolehnya pun muah sekali tampa mengeluarkan biaya.
c.         Gambar fotografi bisa dipergunakan dalam banyak hal, untuk berbagai jenjang pengajaran dan berbagai disiplin ilmu.
d.        Gambar fotografi dapat menerjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi lebih realistik.
Sementara itu, kelemahan-kelemahan gambar fotografi dalam kegiatan pengajaran adalah:
a.    Beberapa gambarnya sudah cukup memadai akan tetapi tidak cukup besar ukurannya bila dipergunakan untuk tujuan pengajaran kelompok besar, kecuali bilamana diproyeksikan melalui proyektiropek.
b.    Gambar fotografi adalah ddimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi tiga.
c.    Gambar fotografi bilamanapun indahnya tetap tidak memperlihatkan gerak seperti halnya gambar hidup.

2.    Prinsip-prinsip pemakaian gambar fotografi
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam mempergunakan gambar-gambar fotografi dalam pengajaran, antara lain:
a.    Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran.
b.    Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektifan  pemakaian gambar-gambar fotografi di dalam proses belajar-mengajar memerlukan keterpaduan.
c.    Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, daripada mempergunakan banyak namun tidak efektif.
d.   Kurangilah penambahan kata-kat pada gambar, oleh karena itu gambar-gambar itu justru sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru.
e.    Mendorog pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan di dorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan, seni grafis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya.
f.     Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar-gambar baik secara umum maupub secara khusus.
3.    Produksi gambar fotografi
Memotret pada dasarnya menggambar dengan menggunakan cahaya, dengan demikian memotret itu pada prinsinya adalah seni grafiknya juga, yaitu penambahan baru kepada deni grsfik sehingga dapet juga, yaitu penambahan baru kepada seni grafika  sehingga dapat menghasilkan gambar-gambar objek yang lebih realitis, alamiah, dengan rincian yang persis aslinya.
Mula-mula kamera kita isi dengan film negatif, setelah itu kita sudah dapat memulai memotret objek yang dikehendaki. Sewaktu hendak memotret hendaknya memperhtikan tiga faktor, yaitu :
1.    Cuaca, sebagai patokan pertama sewaktu kita akan memotret. Apakah cuaca di saat itu terang benderang, mendung atau gelap ?? misalnya pada cuaca terang, apakah matahari memancarkan cahayanya tidak terhalang oleh awan ?dalam situasi seperti itu diaframagma distel pada angka 16 atau 11, dengan demikian pengaturan diafragma itu bergantung pada kondisi cuaca.
2.    Kecepatan, sebagai patokan kedua sewakttu kita akan memotret.
3.    Jarak, merukan patokan ketiga sewaktu kita akan memotret untuk menentukan jaraknya. Putaran jarak dilakukan berdasarkan taksiran,
4.    Komposisi dalam memotret
Pada dasarnya memotret itu adalah menggambar dengan cahaya oleh sebab itu perlu diketahui ketiga macam kombinasi variabel yang serasi, yaitu jarak, diagfragma, dan kecapat.
Karena gambar itu bersifat dua dimensi maka perlu diketahui beberapa karakteristiknya, guna memperoleh keuntungan dalam mengefektifitaskan proses belajar mengajar yaitu :
1.        Bersifat dua dimensi, sehinga perlu penambahan dampak tiga dimensional kepada bentuk dan kesan kedalaman yang jelas
2.        Bersifat diam atau (still picture), sehingga amat sesuai untuk mengungkapkan fakta dan peristiwa yang bersifat aktual.
3.        Bersifat rekaman fakta, sehingga cocok sekali untuk tujuan pengajaran yang mengungkapkan rincian foto grafis yang memerlukan kecarmatan pengamatan atau penelitian.
4.         Bersifat still-life, berkesan hidup, dengan demikian media ini memerlukan sentuhan artistik seperti komposisi, keseimbangan, titik perhatian, pewarnaan serta kualitas teknik yang memadai.
























Bagian  V
Media Proyeksi

1.    Over head projektor
Projektor over head merupakam perangkat keras yang sangat sederhana terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan materi pengajaran.

Manfaat media over head projektor dalam pengajaran antara lain adalah mempertahankan komunikasi tatap muka sehingga guru mudah mengontrol siswa selama dia mengajar. Mudah di pergunakan dan praktis, karena dapat di pakai di tempat yang terang, cocok untuk semua ukuran kela , mempunyai variasi teknik penyajian yang tidak membosankan serta mudah sekali dioperasikan oleh setiap orang. Namun demikian media jenis ini mempunyai kelemahan, misalnya untuk menproyeksikan pesan atau isi pelajaran ditransparans diperlukan perangkat keras khususnya yaitu overhead projektor. Diperlukan juga keterampilan menuliskan pesan yang ringkas dan jelas, dan menuntut penataan ruangan yang baik.

2.    Slide dan Filmstrip
Media slide dan strips sangat berfaedah di pakai dalam pengajaran, karena beberapa keuntungan yang dimilikinya misalnya dapat membangkitkan motivasi belajar, merangsang minat belajr siswa dalam meneliti bahan pelajaran lebih jauh. Media ini sangat baik untuk  tujuan mengembangkan pengertian konsep abstrak menjadi lebih konkret, membantu mengingat isi materi pelajaran yang bersifat verbal. Itulah mengapa media ini cocok dipakai dalam drill bercakap-cakap bahasa asing. Namun demikian media ini mempunyai keterbatasankarena tidak mampu menampilkan gerak, memerlukan tape recorder sebagai pelengkap suara. Yang perlu diperhatikan oleh guru dalam pemakain slide dan strips adalah, relevansi materi slides terhadap materi pelajaran, hendaknya dapat merangsang diskusi dan gambar-gambarnya harus cukup tajam dan kontras.





Bagian VI
Media Audio

Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang bersifat auditif sangat mendominasi kehidupan manusia. Adapun pemanfaatan media audio dalam pengajaran terutama dipergunakan dalam :
1.    Pengajaran music literary (pembacaan sajak), dan kegiatan dokumentasi.
2.    Pengajaran bahasa asing, apakah secara audio ataupun secara audio visual.
3.    Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
4.    Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.

1.    Penggunaan dalam Pengajaran
Langkah- langkah yang perlu diperhatikan dalam menggunakan media audio, didasarkan pada sistem pemanfaatannya daalam kegiatan pengajaran. Langkah-langkah tersebut adalah
1.    Langkah persiapan
2.    Langkah penyajian
3.    Tindak lanjut

2.    Kegiatan Perekaman
            Kegiatan perekaman dapat dijadikan alat untuk pengalaman belajar, dan hasil kegiatannya dijadikan sebagai alat evaluasi. Jenis-jenis kegiatan ini bisa dipilih dari beberapa kegiatan berikut ini:
1.    Perekaman sendiri, sehingga siswa bisa mendengarkan kembali suaranya sendiri.
2.    Kegiatan perekaman yang berulang-ulang pada kegiatan peniruan, akan menjamin konsistensi dalam latiahan pengucapan, tes atau pemberian suatu pengarahan.
3.    Latihan menyusun dan menyatukan beberapa materi yang dipilih dan bahkan dengan cara menambahkan materi yang disusun sendiri sehingga, akan merupakan suatu konsep pemikiran baru.
4.    Perekaman dan pemilihan materi guna keperluan suatu penyajian untuk dianalisis dalam suatu bidang atau masalah.
5.    Perekaman sebagai kegiataan perencanaan dan melatih keterampilan perekaman untuk kepentingan suatu penyajian dengan menggunakan waktu yang tepat, sesuai dengan yang ditetapkan.
6.    Latihan perekaman audio yang sinkron atau tepat dengan penampilan yang bersifat visual (rekaman untuk sound slide, sound film strips, transparansi), memerlukan keterampilan dalam pemilihan suara atau kata-kata yang perlu dan dalam waktu yang telah ditentukan.
7.    Rekaman biasa digunakan untuk melatih penampilan dalam berbicara atau berpidato.
8.    Kegiatan merekam atau memindahkan bahan rekaman, tidak merupakan egiatan yang mudah bagi yang belum memiliki keterampilan ini.
9.    Perekaman sebagai suatu kegiatan latihan perekaman suara yang baik serta hasil yang jelas.
4.    Penulisan Naskah Audio
            Dlam penulisan naskah ada 3 faktor yang hrus diperhatikan sebelum naskah tersebut diproduksi. Faktor tersebut meliputi:
1.    Penelitian atau observasi tentang keadaan sasaran pendengar.
2.    Penentuan format yang sesuai dengan materi dan kesenangan sasaran pendengar.
3.    Pelaksanaan penulisan naskah.

5.    Fasilitas dan Fungsi Peralatan Audio
Dalam memproduksi rekaman suara, memerlukan peralatan elektronis yang bisa mengubah gelombang suara menjadi gelombang elektromagnetis untuk disimpan dalam bentuk rekaman pita magnetik atau pirinan suara. Disamping alat  perekam harus tersedia pula alat player  untuk mengubah kembali gelombang-gelombang magnetikmenjadi gelombang elektronok yang akhirnya di ubah kembali menjadi gelombang-gelombang atau getaran udara yang bisa kita dengar, melalui loudspeker.
Manfaat media audio di dalam media pengajaran terutama dirasakan benar dalam melatih berbahasa asing, music litery, belajar jarak jauh, dan paket belajar atau modul untuk tujuan belajar mandiri.





Bagian  VII
Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pengajaran adalah modeldan boneka.Model adalah tiruan tiga dimensi dari beberapa objek nyata yangterlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, atau terlaluruwet untuk dibawa ke dalam kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya.Boneka merupakan jenis model yang dipergunakan untuk memperlihatkanpermainan.

1.    Jenis Model dan Penggunaannya.
Model dapat dikelompokan ke dalam enam kategori yaitu modelpadat, model penampang, model susun, model kerja,mock-up  dan diorama.
.Model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar daripadaobjek dan kadang membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya.Beberapa contoh darimodel padat diantaranya adalah bentuk boneka dengan pakaian bersejarah ataupakaian macam-macam bangsa.
Model penampang memperlihatkan bagaimanasebuah objek itu tampak, apabila bagian permukaannya di angkat untuk mengetahui susunan bagian di dalamnya.Fungsi dari model ini dapatmenggantikan objek sesungguhnya, selain itu model penampang bisa memperjelasobjek yang sebenarnya karena bisa diperbesar atau diperkecil.Penampang lapisanbumi merupakan salah satu contoh model penampang.
Model susun terdiri atas beberapa bagian objek yang sedikitnya suatubagian penting dari objek itu.Contoh model susun diantaranya adalah bentuk geometris yang memperlihatkan pecahan dari bagian atau ukuran isi dan anatomimanusia dan binatang seperti anatomi mata.
Model kerja adalah tiruan dari suatuobjek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya. Contoh dari model kerja adalah peralatanmusik, alat-alat matematika, dan alat-alat optik.
            Mock-ups adalah suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatuproses atau sistem yang lebih ruwet. Susunan nyata dari bagian-bagian pokok itudiubah sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti siswa.Prinsip-prinsip tenaga pemecahan nuklir dan sistem bahan bakar untuk mesin gasdan mesin diesel merupakan contoh dari
mock-ups.
Diorama adalah sebuahpemandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangansebenarnya. Diorama biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan yang disesuaikan denganpenyajian. Contoh Diorama adalah interior pada gua.
2.    Membuat Model
Model dan dapat dibuat atau diciptakan sendiri oleh siswa denganmenggunakan bahan-bahan yang mudah dutemukan seperti model dari kertas dan karton, kertas dan kardus, bubur kertas, bubur kertas krep, kayu, malam atau lilin,plaster dan bahan metal.
3.    Membuat Boneka  dan Penggung
Boneka dan panggung untuk  pementasan juga dapatdiciptakan sendiri. Secara umu boneka adalah tubuh yang dihubungkan dengan lengan, kaki dan badannya, digerakkan dari atas dengan tali-tali kawat yang halus maupun digerakkan dari bawah pakaian boneka dengan tali temali yang di sebut marionette. Mebuat panggung sama halnya dengan boneka. Panggun bisa bermacam-macam bentuknya mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks.
4.    Penggunaan Benda-bena Nyata
Penggunaan benda nyata (real life materials)di dalam proses belajarmengajar terutama bertujuan untuk memperkenalkan suatu unit pelajaran tertentu,proses kerja suatu objek studi tertentu, atau bagian-bagian serta aspek-aspek lainyang diperlukan. Beberapa contoh fungsi dari benda-benda nyata yang dipergunakan dalam pelajaran adalah dengan cara memperkenalkan unit,penjelasan proses, menjawab pertanyaan, melengkapi perbandingan, dan unitakhir.Dalam memperkenalkan unit baru perlu dipilih metode khusus yang akanmemikat perhatian para siswa dalam menghadapi kegiatan-kegiatan baru tersebutdan mendorong mereka untuk bertanya dan menjawab persoalan-persoalan yangterjadi.
Pengalaman nyata yang hidup tidak hanya dapat menyampaikan informasisecara akurat terhadap penampilan benda-benda atau objek, seperti batu cadasatau seperangkat kristal, tetapi sering menberikan makna terbaik dalammempertunjukkan suatu proses. Keterlibatan para siswa kepada unit bukan hanyaseekedar memperoleh jawaban dari pertanyaan yang diajukan mereka, tetapiberbagai pertanyaan baru akan muncul. Beberapa benda nyata atau pengalamannyata pasti mengambil bagian dalam menjawab tepat terhadap berbagaipertanyaan yang dilontarkan siswa, itulah fungsi utama dari berbagai benda danpengalaman nyata di dalam proses belajar-mengajar yang realistis. Sebagian besardari studi sosial mengandung perbandingan tentang cara hidup kita dengankehidupan masyarakat yang berbeda tempat tinggal dan waktunya.

Bagian VIII
Lingkungan Sebagai Media Pengajaran
Guru dan siswa bisa mempelajari keadaaan sebenarnya di luar kelasdengan menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang aktual untuk dipelajari, diamati dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar. Oleh karena itu lingkungan sebagai media dan sumber belajar para siswa dapatdioptimalkan dalam proses pengajaran untuk memperkaya bahan dan kegiatanbelajar siswa di sekolah.
Kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses belajar mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan, salah satu kelebihannya yaitukegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelasberjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi. Adapun kelemahandari mempelajari lingkungan dalam proses belajar adalah kegiatan belajar kurangdipersiapkan sebelumnya yang menyebabkan pada waktu siswa dibawa ke tujuantidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan sehingga ada kesan main-main.Akan tetapi kelemahan ini bisa diatasi dengan persiapan yang matang sebelumkegiatan dilaksanakan.
1.    Teknik Menggunakan Lingkungan
Prosedur atau teknik belajar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar ditempuh melalui enam cara. Cara pertama dengansurvey, yaitu siswa mengunjungi lingkungan.Kegiatan belajar dilakukan siswamelalui observasi, wawancara dan mempelajari data.Hasilnya dicatatat dandilaporkan di sekolah untuk dibahas.Pengajaran yang dapat dilalukan untuk kegiatan survey terutama bidang studi ilmu sosial dan kemasyarakatan.Carakedua yaitu berkemah. Cara ini cocok untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam,ekologi, biologi, kimia, dan fisika. Siswa dituntut untuk merekam apa yangdialami, hasilnya dibawa ke sekolah untuk dipelajari bersama. Cara ketiga yaitukaryawisata, artinya kunjungan siswa keluar kelas untuk mempelajari objek tertentu sebagai bagian integral dari kegiatan kurikuler di sekolah.
            Cara keempatdengan praktek lapangan yang dilakukan oleh para siswa untuk memperolehketerampilan dan kecakapan khusus. Dengan demikian praktek lapanganberkenaan dengan keterampilan tertentu sehingga lebih tepat untuk sekolah-sekolah kejuruan.Cara kelima melalui proyek pelayanan dan pengabdian kepadamasyarakat, mengandung manfaat yang baik bagi para siswa maupun bagimasyarakat setempat.Bagi siswa merupakan penerapan atau mencoba melakukankegiatan sehubungan dengan kecakapan belajarnya di bidang tertentu, sedangkanbagi masyarakat yaitu turut memperbaiki keadaan yang menjadi garapanmasyarakat itu sendiri. Cara keenam adalah mengundang nara sumber.
Enam cara diatas hanya bermnfaat bagi proses belaajar sisswa, namun lebih dari itu dapat digunakan sebagai meia kerja sama sekolah dan masyarakat. Hubungan sekolah dan masyarakat sangat dlam pendidikan agar memperoleh masukan –masukan bagi program pendidikan agar lebih relevan dengan kebutuhn masyarakat serta memperkarya lingkungan belajar para siswa di sekolah.
2.    Jenis Lingkungan Belajar
Lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses pendidikandan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam lingkunganbelajar, yakni lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingkungan buatan.
Dalam praktek pengajaran lingkungan sosial sebagai media dan sumber belajarhendaknya dimulai dari lingkungan yang paling dekat.Hal ini disesuaikan dengankurikulum yang berlaku dan tingkat perkembangan anak didik. Adapun dalamlingkungan alam, mengingat sifat-sifat dari gejala alam relatif tetap tidak sepertidalam lingkungan sosial, maka akan lebih mudah dipelajari siswa.
Denganmempelajari lingkungan alam diharapkan para siswa dapat lebih memahamimateri pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam, kesadaran untuk menjaga dan memelihara lingkungan, turut serta dalam menanggulangi kerusakandan pencemaran lingkungan serta tetap menjaga kelestarian sumber daya alambagi kehidupan manusia. Pada lingkungan buatan, siswa dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti prosesnya, pemanfaatannya,fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta aspek lain yang berkenaandengan pembangunan dan kepentingan masyarakat. Lingkungan buatan dapatdikaitkan dengan kepentingan berbagai bidang studi yang diberikan di sekolah.Menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber belajar dalam prosespengajaran memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang dari para guru.Tanpa perencanaan yang matang, kegiatan belajar siswa bisa tidak terkendalisehingga tujuan pengajaran tidak tercapai dan siswa tidak melakukan kegiatanbelajar yang diharapakan.


3.    Langkah dan Prosedur Penggunaan
Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yakni langkah persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Langkah persiapan terdiri atas beberapa prosedur yang harus ditempuh.Dilanjutkan dengan langkah pelaksanaan, yaitu   melakukan kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan.Langkah tindak lanjut adalah kegiatan belajar di kelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan. Penggunaan lingkungan sebagai media dan sumber belajar banyak manfaatnya, baik dari segimotivasi belajar siswa, aktivitas belajar siswa, kekayaan informasi yang diperolehsiswa, pengenalan lingkungan, serta sikap dan apresiasi para siswa terhadapkondisi sosial yang ada di sekitarnya.

















Bagian IX
Referensi yang Relevan
Didalam  artikel tentang media pengajaran oleh Soendjojo mengatakan Pengertian Media Pengajaran  adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide sehingga gagasan itu sampai pada penerima”.  Sedangkan menurut Sadiman mengatakan "Media adalah segala alat fisik yang dapat menyatakan pesan serta perangsang siswa untuk belajar".  Hakekat pemilikan dan penggunaan media adalah keputusan untuk memahami, tidak memakai atau mengadaptasikan media terhadap siswa, tidak sekedar memakai media, tetapi harus memilih kriteria dan menggunakan media salah satu dasar pertimbangan pemilihan dan penggunaan media adalah ingin memberikan gambaran / penjelasan yang lebih kongkrit.
Agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sangat efektif maka tenaga pengajar  di tuntut untuk menggunakan beberapa media yang cocok untuk di terapkan  dalam kegiatan pengajaran,  upaya tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab semua tenaga kependidikan
Dan didalam buku ini akan memberikan gambaran dan nemperkaaya wawasan tenaga pendidik baik itu guru maupu tenaga pengajar lainnya  untuk memilih, merancang dan menggunakan media pengajaran yang efektif sebagai salah satu upaya  dalam meningkatkan kualitas pendidikan.  Hal ini sesuai dengan hasil  penelitian yang disimpulkan bahwa proses dan hasil belajar para siswa menunjukkan perbedaan yang berarti antara pengajat tampa media dengan pengajar yang menggunakan media.













BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide sehingga gagasan itu sampai pada penerima. Media sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran
Proses belajar mengajar atau proses pengajaran  dengan menggunakan media pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual,moral maupun sosial agar hidup mandiri sebagai individudan mahluk sosial.
Manfaat pengguanaan media didalam kelas sangat efektif . Media tidak hanya populer dan menarik pada kalanagan semua umur utnuk meningkatakan minat dalam mempelajari bahasa, namun juga memunculkan variasi dalam situasi proses belajar mengajar.
Kemajuan teknik cetak mencetak dan teknik elektronika sangat berpengaruh terhadap perkembangan alat bantu mengajar. Alat bantu mengajar pada masa kini terdiri dari :
a.       Alat bantu dasar: sabak, papan tulis, gambar, peta, chart, atlas, blobe, model, kertas, pena, cat, dan sebagainya.
b.      Alat bantu cetak: buku teks, majalah, pamphlet berkala.
c.       Alat bantu pandang benda seni, artefak, papan bulletin, grafik, film strip, slide, model, transparan.
d.      Alat bantu dengar: audio, tape recorder, radio, telephone.
e.       Alat bantu dengar pandang: gambar hidup, televise, video tape.
f.        Alat bantu lain-lain: bahan observasi, museum, tempat-tempat bersejarah.



DAFTAR PUSTAKA


Rivai, Drs Ahmad, dkk.2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Di akses 19 Maret 2013

0 komentar:

Posting Komentar